Dari Rumah Pohon Waai untuk Maluku

Suara dari Dalam Hutan Waai, untuk Indonesia

Oleh: Febil Salamony

KAKEHANG | RUMAH POHON – WAAI, MALUKU TENGAH

Febil Salamony, Anak Muda Negeri Waai, Praktisi Pariwisata, Founder & Creator Rumah Pohon Waai, (Foto: WP/Kakehang)

Perkenalkan, beta Febil Salamony. Beta bukan pejabat, bukan konglomerat. Beta hanya anak muda dari Negeri Waai yang percaya bahwa Maluku adalah tanah yang kaya, penuh sumber daya alam, penuh keindahan yang tak ternilai, dan sangat potensial. Tapi pertanyaan yang terus mengganggu hati beta: kenapa Maluku, dengan segala kekayaan ini, masih tertinggal, terutama di sektor pariwisata?

Sampai hari ini, Maluku masih termasuk dalam 10 provinsi termiskin di Indonesia. Ini bukan sekadar data, tapi luka kolektif. Luka yang memicu keresahan hati beta: kenapa tanah yang begitu indah ini tidak dikelola dan dimanfaatkan secara kreatif dan berkelanjutan untuk membangun Maluku lewat pariwisata?

Lokasi Wisata Rumah Pohon Waai yang masuk dalam Hutan Lindung, (Foto:WP/Kakehang)

Karena itulah kami membangun “Wisata Foto Rumah Pohon Waai”, yang kini telah berkembang menjadi wisata glamping satu-satunya di Provinsi Maluku. Sebuah tempat sederhana di tengah hutan teduh, tapi menyala oleh semangat dan harapan, untuk mengangkat pariwisata Maluku dari akar, bukan dari meja rapat. Dari hati, bukan hanya janji.

Wisata Rumah Pohon ini kami bangun sendiri. Tanpa dukungan pemerintah. Hanya berbekal tanah, batu, kayu, mimpi besar, dan keyakinan yang kuat, yang kami iringi dengan doa agar satu hari nanti, Maluku benar-benar menuju “Maluku Emas”.

Kami mempromosikan sendiri, mengundang masyarakat untuk melihat keindahan dari sudut yang berbeda, hijaunya hutan, kicauan burung, dan udara segar yang tidak bisa dibeli dengan rupiah.

Namun jujur, kami tidak bisa terus berjuang sendiri.
Akses jalan menuju lokasi masih jauh dari kata layak. Banyak yang mengalami kecelakaan atau kerusakan kendaraan karena jalan bergelombang dan berlubang.

Padahal potensi wisata di sini sangat besar. Bila akses diperbaiki, bukan hanya wisatawan yang akan datang. Investor bisa tertarik, peluang kerja terbuka, dan masyarakat desa bisa hidup lebih layak, tanpa harus pergi merantau hanya untuk sesuap nasi.

Beta bicara bukan untuk beta sendiri.
Beta bicara untuk Negeri Waai, untuk Maluku, untuk “Maluku Emas”.


Undangan Terbuka: Untuk Pemimpin, untuk Pariwisata Maluku

Melalui narasi ini, beta secara pribadi dan mewakili para pelaku usaha serta praktisi pariwisata, dengan hormat mengundang:
Bapak Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dan
Bapak Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath,

untuk datang dan melihat langsung Wisata Rumah Pohon Waai.
Datang bukan hanya sebagai pejabat, tapi sebagai anak Maluku yang peduli. Lihatlah dengan mata kepala sendiri bahwa pariwisata Maluku bisa tumbuh, asal diberi perhatian yang nyata.

Kenapa ini penting? Karena beta yakin, ke depan di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur, akan banyak proyek besar di sektor pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan. Tapi semua itu akan timpang bila tidak ditopang oleh sektor pariwisata yang kuat dan akses infrastruktur yang layak.

Rumah Pohon Waai bisa menjadi simpul penghubung — antara pariwisata, pertanian, kehutanan, lingkungan, dan masyarakat desa. Tapi kami butuh dukungan konkret, bukan hanya seremonial dan janji.


Ajakan untuk Semua Orang Baik

Beta juga mengundang siapa saja, media, komunitas traveler, akademisi, mahasiswa, hingga para pengambil kebijakan, untuk datang ke Rumah Pohon Waai.

Rasakan ketenangan alam. Dengarkan dan lihat sendiri bahwa dari sebuah rumah pohon, bisa lahir harapan baru untuk desa, untuk Maluku.

📍 Lokasi: Negeri Waai, Salahutu, Maluku Tengah
📞 Kontak: 0852-4409-3595 (Febil Salamony)

“Katong seng minta banya. Katong cuma minta supaya Maluku bisa bangga dengan wisatanya sendiri.”

Karena itulah, kerja sama, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan semua pemangku kepentingan adalah jalan “Par Maluku pung Bae”.

Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *