KAKEHANG | AMBON, 19 Agustus 2025
Kericuhan terjadi di wilayah Hitu dan Hunuth pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIT. Peristiwa ini berawal dari penikaman seorang siswa SMK berinisial AP (17), warga Hitu, oleh orang tak dikenal di luar sekolah. Korban meninggal dunia akibat luka tusukan tersebut.
Informasi yang beredar di masyarakat menyebut pelaku penikaman berasal dari Hunuth, meski pihak kepolisian menegaskan bahwa identitas pelaku masih diselidiki. Kabar itu memicu kemarahan warga Hitu yang kemudian melakukan penyerangan, pembakaran rumah, bengkel, serta Kantor Desa Hunuth.
Situasi semakin memanas dengan adanya aksi saling serang menggunakan batu, parang, dan benda tumpul. Warga Hunuth pun melakukan blokade jalan, sehingga arus lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh. Aparat kepolisian turun ke lokasi dengan menembakkan gas air mata untuk mengurai massa, sementara mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di pemukiman yang terbakar.
Walikota Ambon Bodewin Wattimena bersama Ketua DPRD Kota Ambon Morits Tamaela hadir di lokasi guna menenangkan massa, namun kondisi di lapangan masih sulit dikendalikan. Hingga malam, aparat keamanan tetap berjaga untuk mencegah bentrokan susulan.
Kapolresta Pulau Ambon menegaskan bahwa pihaknya sedang mendalami motif penikaman dan memburu pelaku.
“Kami minta masyarakat tidak terprovokasi isu yang belum jelas. Mari percayakan penyelidikan kepada pihak kepolisian,” ujarnya.
Sejumlah warga sekitar mengaku prihatin dengan peristiwa ini.
“Beta harap jang ada korban baru lagi. Sudah cukup satu nyawa hilang, katong harus jaga damai,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Pemerintah Kota Ambon bersama aparat keamanan mengimbau seluruh warga Hitu dan Hunuth untuk menahan diri serta mengedepankan musyawarah demi menjaga keamanan dan kedamaian di Maluku.