Kakehang | Maluku
Kunjungan kerja Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKS, Saadiah Uluputty, ST., pada Jumat (22/8/25) di Ambon menyingkap masalah klasik transportasi darat dan laut di Maluku. Dari Perhubungan Darat hingga PT Pelni, legislator asal Maluku ini mendengar langsung aspirasi sekaligus mengurai hambatan yang menahan laju pembangunan sektor transportasi di daerah kepulauan.
Di Perhubungan Darat, Saadiah menerima laporan terkait usulan pembangunan lima dermaga baru. Proposal sudah siap, lahan tersedia, tapi proyek masih tertahan karena satu persoalan krusial: tingginya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada lokasi pembangunan dermaga di Moa.
“Proposal pembangunan dermaga sudah siap, lahannya juga sudah ada. Tapi kendala utama ada pada NJOP yang terlalu tinggi. Ini butuh mediasi agar pembangunan bisa segera berjalan,” jelas Saadiah.
Sementara itu, di Pelni, masalah lain muncul. Lonjakan penumpang kapal mencapai lebih dari 1.000 orang per trayek. Banyak tiket non-seat terjual, membuat perjalanan masyarakat antarpulau jauh dari kata nyaman.
“Tingginya arus penumpang menunjukkan kebutuhan besar akan tambahan kapal Pelni di Maluku. Ini penting agar mobilitas masyarakat antar-pulau lebih nyaman dan terlayani dengan baik,” tegasnya.
Saadiah menegaskan bahwa persoalan ini tidak boleh dianggap kecil. Bagi Maluku sebagai daerah kepulauan, transportasi laut dan darat adalah urat nadi yang menentukan akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Karena itu, ia memastikan aspirasi yang dihimpun akan terus dikawal hingga ke tingkat pusat.