Saadiah Uluputty di Rakerda KAMMI Ambon: Generasi Muda Harus Teguh pada Empat Pilar Kebangsaan

KAKEHANG | Ambon – Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKS, Saadiah Uluputty, ST., hadir sebagai narasumber dalam Pelantikan sekaligus Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Ambon yang berlangsung di Hotel Grand Avira, Sabtu (23/8/2025). Kehadiran legislator asal Maluku ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah gerakan mahasiswa agar tetap berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan.

Dalam forum tersebut, Saadiah menekankan bahwa organisasi mahasiswa harus memiliki kesadaran penuh terhadap dasar berbangsa dan bernegara. Menurutnya, keberadaan mahasiswa bukan hanya sebagai agen intelektual, tetapi juga sebagai penjaga nilai kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi.

“Sebagai organisasi mahasiswa yang baru terbentuk, penting untuk menyadari bahwa kita punya falsafah berbangsa dan bernegara. Empat pilar ini harus dipahami, dihayati, dan diamalkan. Dengan itulah kecintaan kepada Indonesia terus tumbuh di kalangan Gen Z,” ungkap Saadiah.

Empat Pilar MPR yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, kata Saadiah, bukan sekadar slogan, melainkan fondasi utama dalam menjaga persatuan. Di tengah tantangan sosial, ekonomi, dan derasnya informasi digital, generasi muda, khususnya mahasiswa, dituntut untuk terus memperkuat nilai kebangsaan agar tidak tercerabut dari akar jati diri bangsa.

Ia juga menambahkan bahwa generasi muda memiliki tugas utama menjaga warisan bangsa di tengah perubahan zaman.

“Kader KAMMI Ambon harus menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran kebangsaan di lingkungan kampus maupun masyarakat,” ujarnya.

Sebagai anggota MPR RI, Saadiah turut menegaskan komitmennya untuk terus mendorong sosialisasi Empat Pilar di berbagai kalangan, terutama anak muda yang saat ini mendominasi komposisi demografi Indonesia. Ia menilai, jika generasi muda memiliki pondasi kebangsaan yang kuat, maka mereka akan lebih siap menghadapi tantangan global sekaligus mengisi pembangunan di daerahnya.

Harapan besar pun disampaikan Saadiah agar kader KAMMI Ambon dapat menjadi agen perubahan dengan semangat nasionalisme yang kokoh, serta mampu membawa Maluku menuju pembangunan yang berkeadilan. Baik dalam ranah akademis, dunia organisasi, maupun dalam praktik sosial di masyarakat, mahasiswa diharapkan tidak hanya berpikir kritis, tetapi juga bertindak nyata untuk kemajuan bangsa dan daerah.

Pesan Saadiah sesungguhnya tidak berhenti pada kader KAMMI saja. Apa yang ia sampaikan merupakan pengingat bagi seluruh anak muda Maluku, bahwa tanggung jawab menjaga bangsa tidak boleh diabaikan. Generasi muda Maluku dengan segala potensinya harus tampil sebagai motor perubahan, mengedepankan persatuan, dan meneguhkan kembali identitas kebangsaan di tengah arus zaman yang kian kompleks.

Dengan demikian, arah perjuangan mahasiswa di Maluku bukan hanya soal idealisme organisasi, tetapi juga soal kontribusi nyata dalam memperkuat Indonesia dari kawasan timur.

Penulis: K-WPEditor: Tim Redaksi Kakehang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *