KAKEHANG – AMBON
SD Negeri 10 Ambon resmi membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di lingkungan sekolah Batu Meja. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa baru dan dibuka langsung oleh Kepala Sekolah, Jonathan Sopacua, S.Pd.
1. Tujuan dan Pelaksanaan MPLS
Dalam keterangannya, Kepsek Sopacua menyampaikan bahwa MPLS merupakan langkah awal yang penting bagi siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah, membentuk karakter, dan menumbuhkan semangat belajar.
“MPLS berlangsung selama satu minggu, dari Selasa hingga Sabtu. Dalam kegiatan ini, siswa diperkenalkan dengan tata tertib sekolah, budaya belajar, serta berbagai aktivitas yang menarik dan edukatif,” jelas Sopacua.
MPLS dilaksanakan sesuai jadwal terprogram, dimulai sejak pagi hingga pukul 11.00 WIT, dengan fokus utama pada pembentukan disiplin dan pengenalan nilai-nilai sekolah.
2. Pengaturan Jumlah Siswa dan Pembagian Shift
Pada tahun ajaran baru 2025/2026, SD Negeri 10 menerima 36 siswa baru, melebihi batas maksimal rombongan belajar (rombel) yang ditetapkan Dinas Pendidikan yaitu 28 siswa.
“Agar kegiatan belajar tetap kondusif, kami bagi ke dalam dua shift. Shift pagi berlangsung pukul 07.30 – 10.30 WIT, dan shift siang pukul 10.30 – 12.00 WIT. Masing-masing shift diisi 18 siswa,” ungkapnya.
Pembagian ini bertujuan menghindari kelebihan kapasitas kelas dan menjaga efektivitas proses pembelajaran.
3. Kepatuhan Terhadap Aturan Penjualan Seragam
Menanggapi kebijakan Pemerintah Kota Ambon terkait larangan penjualan seragam sekolah oleh pihak sekolah, Kepala SD Negeri 10 menegaskan bahwa sekolah mematuhi aturan tersebut.
“Kami sudah sampaikan kepada orang tua bahwa sekolah tidak menjual seragam, termasuk baju olahraga dan batik. Namun, sebelum aturan ini keluar, sebagian seragam telah dipesan dan disiapkan melalui koordinasi antara sekolah, komite, dan orang tua,” jelas Sopacua.
Dalam pertemuan bersama orang tua dan komite sekolah, seluruh pihak sepakat untuk tetap melanjutkan pembelian seragam yang telah dipesan sebelumnya, dengan pembiayaan secara mandiri oleh orang tua.
4. Dukungan Komite dan Partisipasi Orang Tua
Kepala sekolah juga menekankan pentingnya peran aktif komite dan orang tua murid dalam mendukung kegiatan sekolah. Contohnya, pembangunan kanopi di halaman sekolah merupakan hasil swadaya dan inisiatif bersama.
“Dengan adanya kanopi, anak-anak tidak perlu lagi berjalan di luar pagar. Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara sekolah dan orang tua menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” tambahnya.
5. Harapan Ke Depan
Sopacua berharap, pelaksanaan MPLS tahun ini mampu menumbuhkan semangat belajar pada siswa baru serta memperkuat kolaborasi antara sekolah, komite, dan orang tua.
“Kami akan terus berkomitmen untuk patuh terhadap aturan pemerintah, namun tetap menjaga komunikasi terbuka dan solusi bijak bersama orang tua,” tutupnya.