“Siapa Bilang Salah Pilih? Jais Ely Turun Langsung Bersihkan Pasar Mardika

“Siapa Bilang Salah Pilih? Jais Ely Jawab Kritik Lewat Aksi Nyata di Pasar Mardika”

KAKEHANG | AMBON, 12 Juli 2025

Kritik publik dan perdebatan media sosial yang sempat memanas menyusul penunjukan Dr. Ahmad Jais Ely, ST., M.Si. sebagai Pelaksana Harian (PLH) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku oleh Wakil Gubernur Abdullah Vanath, kini mulai terjawab dengan cara yang paling nyata dan langsung: aksi di lapangan, bukan sekadar janji di meja rapat.

Kebijakan mengganti Kadis sebelumnya, Yahya Kotta, sempat dianggap sebagai langkah politis dan tidak substansial oleh sebagian pihak, apalagi di tengah sorotan tajam terhadap pengelolaan Pasar Mardika, pasar terbesar dan paling sentral di Kota Ambon. Namun hanya berselang beberapa hari sejak ditunjuk, Jais Ely menunjukkan bahwa kritik bukan untuk dibantah, melainkan dijawab lewat kerja.


Kerja Bakti Massal: ASN Disperindag Turun Tangan

Pada 11 Juli 2025, sejak pagi hari, Jais Ely memimpin apel pagi dan langsung mengomandoi kegiatan kerja bakti massal bersama seluruh ASN Disperindag Provinsi Maluku. Lokasinya tak tanggung-tanggung: area utama depan Gedung Pasar Mardika Baru, titik yang selama ini paling banyak dikeluhkan masyarakat karena kumuh, becek, dan penuh limbah.

Dalam arahannya, ia menyampaikan:

“Menjaga kebersihan tempat publik adalah tanggung jawab moral ASN, dan bagian dari membangun kesadaran kolektif untuk menciptakan pasar yang bersih, sehat, dan manusiawi.”

Tak sekadar memberi instruksi, Jais Ely turun langsung ke genangan air dan limbah, memungut sampah bersama para staf. Aksi ini tidak berhenti di simbolisme. Seluruh barisan ASN tanpa kecuali ikut terlibat aktif, menyapu, mengangkat plastik, menyisir limbah, bahkan mencelupkan tangan ke dalam air kotor untuk mengangkat sampah yang menumpuk. Kerja sama, gotong royong, dan semangat tanggung jawab menjadi nyata di tengah panas dan bau yang menyengat.


Pemantauan Lapangan dan Rencana Strategis Penanganan Sampah

Usai kerja bakti di area utama, Jais Ely langsung memimpin tim untuk melakukan peninjauan menyeluruh ke seluruh area pasar, termasuk:

  • Titik-titik penumpukan sampah organik dan anorganik,
  • Saluran air tersumbat,
  • Lokasi penampungan limbah belakang gedung,
  • Dan akses keluar-masuk kendaraan angkut sampah.

Dari observasi ini, Disperindag Maluku langsung menyusun langkah-langkah taktis, antara lain:

  1. Penyediaan tempat sampah permanen dan mobile di titik strategis pasar.
  2. Pembuatan jadwal angkut harian untuk memastikan sampah tidak menumpuk terlalu lama.
  3. Pemetaan sistem alur sirkulasi pengangkutan limbah agar tidak mengganggu aktivitas jual beli.
  4. Kerja sama kelembagaan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kota Ambon, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan (DLHP), untuk optimalisasi armada dan petugas kebersihan.

Proses pengangkutan sampah di belakang gedung Pasar Mardika oleh DLHP Kota Ambon bersama Dinas Perindag Provinsi Maluku, Selasa 12 Juli 2025, (Foto: dok.Indag)

Malam Hari Pun Masih Bergerak: Tugas Tak Mengenal Jam

Tak menunggu lama, malam harinya, 12 Juli 2025, Jais Ely kembali turun ke lokasi, kali ini memimpin langsung kegiatan pembersihan di area belakang Gedung Pasar Mardika Baru. Area ini merupakan salah satu titik yang selama ini dianggap “wilayah gelap” karena minim pencahayaan, penuh limbah sisa ikan dan sampah basah dari pedagang.

Ditemani beberapa staf dan koordinator lapangan, Jais Ely tidak hanya memantau, tetapi kembali ikut mengangkat kantong-kantong plastik, menyisir saluran air yang mampet, dan mencatat langsung temuan lapangan untuk disusun sebagai bahan pembenahan struktural.


Respons Terbuka: Kritik Diterima, Kolaborasi Diperkuat

Menanggapi berbagai suara publik, Pemerintah Provinsi Maluku melalui Disperindag menyampaikan pernyataan resmi yang bersifat terbuka dan merangkul:

“Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kritik konstruktif yang disampaikan. Suara masyarakat adalah cerminan kepedulian dan rasa memiliki terhadap Kota Ambon, ibukota Provinsi Maluku tercinta.”

Disperindag menyadari bahwa menjaga kebersihan Pasar Mardika tidak bisa hanya diserahkan ke satu dinas atau satu jenjang pemerintahan. Maka dari itu, komitmen kolaborasi antara Pemprov, Pemkot, DLHP, pengelola pasar, pedagang, dan masyarakat menjadi prioritas.


“Beta dan Ale Par Ambon, Ambon Par Samua, Samua Par Maluku pung Bae”

Sebagai penutup, Jais Ely menyampaikan pesan moral yang kuat:

“Mari terus jaga semangat saling peduli dan berkontribusi untuk Kota Ambon yang lebih bersih, sehat, dan bermartabat. Beta dan Ale Par Ambon, Ambon Par Samua. Samua Par Maluku Pung Bae.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *