Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisuta, S.Sos, menegaskan pentingnya eksistensi dan kontribusi organisasi perempuan di Kota Ambon, khususnya Aisyiyah yang baru saja menggelar rapat kerja dan pelantikan kepengurusan. Dalam sambutannya, Ely menyampaikan apresiasi atas peran aktif organisasi perempuan Muhammadiyah ini, sekaligus mengingatkan pentingnya legalitas organisasi.
“Organisasi ini harus didaftarkan di Kesbangpol Kota Ambon, agar keberadaannya resmi dan diakui dalam setiap kegiatan yang melibatkan pemerintah. Jangan sampai dianggap sebagai organisasi ‘siluman’,” tegas Ely dalam arahannya di hadapan pengurus dan tamu undangan.
Ia menambahkan bahwa setiap organisasi, termasuk Aisyiyah, memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dan generasi muda. Perempuan, menurut Ely, memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa.
Dukungan Terhadap Program Pemerintah Kota
Ely mengajak organisasi Aisyiyah menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Ambon dalam menyukseskan 17 program prioritas yang dicanangkan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota saat ini.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan semua pihak, termasuk organisasi perempuan seperti Aisyiyah. Kita baru lima bulan menjabat, dan perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap. Perlu kolaborasi nyata di lapangan,” jelasnya.
Waspadai Bencana, Jaga Lingkungan
Dalam kesempatan itu, Ely juga menyoroti persoalan lingkungan, khususnya banjir dan longsor yang masih rutin terjadi setiap tahun. Ia mengingatkan warga agar tidak sembarangan membangun rumah, apalagi di wilayah rawan tanpa izin resmi.
“Kita harus waspada. Banyak bangunan liar berdiri tanpa izin, bahkan tanpa sepengetahuan RT/RW. Ketika bencana terjadi, siapa yang disalahkan? Pemerintah pasti dituding, padahal tanggung jawab kita bersama,” jelas Ely.
Ia menegaskan Pemkot Ambon akan bertindak tegas terhadap bangunan-bangunan tanpa izin dan meminta aparat kewilayahan seperti camat, lurah, hingga RT/RW untuk memperketat pengawasan pendatang baru.
Ketua Panitia Pelaksana Asri Nane Solihin, S.Pd, (Foto:WP/Kakehang)
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Asri Nane Solihin, S.Pd, dalam laporannya menyampaikan bahwa, pelantikan dan rapat kerja ini menjadi momentum memperkuat spiritualitas dan tanggung jawab sosial perempuan. Ia menekankan bahwa, perempuan berdaya bukan hanya diukur dari capaian formal, tetapi dari kontribusinya dalam menciptakan perubahan melalui kerja nyata yang berbasis nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
“Perempuan Aisyiyah diharapkan menjadi agen perubahan melalui pembekalan nilai-nilai Islam yang berkemajuan, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kepedulian lingkungan, dan kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Sampah dan Kesadaran Kolektif
Lebih lanjut, Ely mengungkapkan bahwa Kota Ambon menghasilkan sekitar 250 ton sampah rumah tangga per hari, namun hanya memiliki 10-15 armada angkut dari kebutuhan ideal sebanyak 25-30 unit. Akibatnya, sampah tidak bisa diangkut tuntas dalam sehari, menyebabkan tumpukan di pinggir jalan.
“Petugas sudah angkut malam sampai subuh, tapi pagi-pagi warga buang lagi. Ini menyedihkan. Mari kita sadar bersama, jangan biarkan kota ini jadi lautan sampah,” ujarnya mengimbau.
Kepada para ibu-ibu pengurus Aisyiyah, Ely berharap agar program kerja ke depan tidak hanya fokus pada internal organisasi, tetapi juga menyentuh edukasi masyarakat terkait lingkungan, kesehatan, kebersihan, hingga ketertiban.
“Ibu-ibu adalah ujung tombak masyarakat. Lewat program Aisyiyah, mari kita bangun sinergi dengan pemerintah untuk menciptakan Kota Ambon yang bersih, aman, dan tertib. Edukasi ini penting, terutama bagi generasi muda,” ujarnya.
Catatan Akhir: Soal Etika Undangan
Menutup sambutannya, Ely menyampaikan catatan kecil namun penting:
“Tolong kalau undang pejabat, disampaikan sejak awal apakah akan beri sambutan atau hanya hadir. Ini agar semuanya jelas dan tidak saling kecewa.”
Pelantikan dan rapat kerja Aisyiyah Kota Ambon ini diharapkan menjadi momentum penguatan sinergi antara pemerintah dan organisasi perempuan dalam membangun Kota Ambon yang lebih baik dan sejahtera.